

Penulis : Ayu Rachmawati Ridwan, S.P.
Ecoprint adalah sebuah teknik cetak dengan pewarnaan kain alami yang cukup sederhana namun dapat menghasilkan motif yang unik dan otentik. Prinsip pembuatannya adalah melalui kontak langsung pada daun yang mengandung pigmen warna dengan media kain, daun yang digunakan adalah daun, bunga, batang dan sebagainya. Ecoprint tidak membutuhkan modal besar, cukup dengan memanfaatkan bahan-bahan sekitar organik yang ada disekitar, produk ecoprint bernilai jual cukup tinggi.
Ecoprint dapat dijadikan sebagai salah satu alternative cara untuk mengurangi kerusakan lingkungan dan ekosistem akibat limbah kimia pabrik tekstil. Kelebihan ecoprint, bahan alami seperti daun, bunga, batang dan sebagainya digunakan sebagai pewarna alami, menggantikan pewarna sintesis yang berpotensi merusak lingkungan. Dengan mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya, kain ecoprint membantu menjaga kualitas air dan mengurangi polusi lingkungan. Adapun kelemahan ecoprint, kurangnya variasi warna dan daya tarik zat warna terhadap bahan tekstil untuk mengikat warna yang kurang muncul.
Siswa siswi kelas VII mendapatkan kesempatan membuat ecoprint dengan Teknik Steaming, yang dimaksud dengan Teknik Steaming adalah tenik yang dipakai untuk membuat jejak daun dengan cara mengukus, caranya daun ditempelkan pada kain lalu dikukus. Kemudian ada beberapa proses dalam pembuatan ecoprint dengan Teknik Steaming yaitu :
- Celupkan kain polos ke dalam ember yang sudah terisi campuran air dan cuka. kemudian peras kain untuk mengurangi kadar airnya.
- Bentangkan kain di atas meja yang datar lalu letakkan beberapa helai daun atau bunga di atas kain dengan pola atau bebas sesuai keinginan.
- Tempatkan sepotong pipa dibagian bawah kain kemudian gulung secara perlahan. Untuk menahan posisinya agar tidak terlepas lilitkan potongan tali di sepanjang bagian luar gulungan kain.
- Supaya warna dapat terkunci secara sempurna dan menghasilkan warna yang menarik, gulungan kain tersebut harus dikukus di dalam air tawas selama kurang lebih 2 jam. Proses ini disebut tahap Fiksasi.
- Terakhir lepaskan ikatan benang yang terdapat pada kain.
Semoga dengan adanya praktik pada pembuatan ecoprint ini, siswa siswi SMPIT Ulul Albab Purworejo dapat mengembangkan potensi yang lebih luas lagi dalam pembuatan ecoprint.



