Kajian Parenting Sekolah Orang tua, Remaja Saat Ini dan Gejolaknya

0
Share

Pada tanggal 21 Agustus 2022, Bidang Kehumasan SMP IT Ulul Albab mengadakan kajian Parenting perdana untuk tahun ajaran baru ini, setelah masa pandemi kemarin acara ini berlangsung secara daring, Bertempat di Kompleks Masjid Az-zikra, kajian sekolah orang tua meghadirkan narasumber Bunda Dwi Susi Herawati, S. Psi. dengan tema Remaja Saat Ini dan Gejolaknya.

Remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak menjadi dewasa. Karakteristik pada remaja merupakan periode penting dari rentang kehidupan, suatu periode transisional masa perubahan, masa usia bermasalah, masa individu mencari jati diri dan karakteristik serta ambang menuju kedewasaan. Faktor yang mempengaruhi perkembangan anak remaja antara lain: diri anak itu sendiri, (perkembangan dan kesehatan anak), temperamen anak, dan lingkungan,

Masa remaja adalah masa mengaktualisasikan diri, serta masa yang penuh emosi dan masa seseorang labil saat akan mengambil keputusan. Adakalahnya muncul pertentangan nilai-nilai emosi yang menggebu-gebu dan menyulitkan orang tua ketika keingian remaja tersebut tidak terpenuhi, Namun, kadang emosi yang menggebu-gebu ini bermanfaat bagi remaja. Dengannya remaja dapat menemukan identitas diri karena reaksi orang-orang di sekitarnya akan menjadi pengalaman belajar bagi si remaja untuk menentukan tindakan yang akan dilakukannya.

Tahap remaja adalah tahap menggerutu dengan sejumlah kata yang sering digumamkan.  Gerutuan remaja bertujuan untuk menguji kecintaan orang tua kepada mereka. Perlu dipahami juga bahwa pola komunikasi remaja laki-laki dan perempuan berbeda. Dalam berkomunikasi remaja laki-laki butuh sentuhan dan bahasa yang komunikatif, sedangkan untuk anak perempuan hanya dengan sedikit kata sudah paham tindakan apa yang harus dilakukan.

Remaja mulai merasa dirinya sudah dewasa sehingga enggan dinasehati atau diajak bicara orang tuanya dan mereka lebih suka berkumpul dengan teman sebayanya daripada dengan orang tuanya. Remaja juga butuh motivasi, tidak hanya sekedar toxic motivation, seperti ketika mau ujian dengan berkata “Semangat ya, sukses ujiannya, kamu pasti bisa”. Seharusnya yang dilakukan adalah dibuatkan teh hangat dan ikut mendampinginya belajar.

Seorang ibu seharusnya elegan memperlakukan anak laki-lakinya, maka outputnya misalnya ketika saat melihat ibunya mengangkat barang bawaan yang berat, dia akan berkata “Biar saya saja yang ngangkat Bu, itu berat”. Insya Allah anak yang sudah kenyang akan perhatian orang tuanya tidak akan menjadi korban pelecehan seksual karena mereka bisa memperlakukan lawan jenis dengan baik.

Perkembangan fisik remaja akan mempengaruhi sikap dan perilakunya. Faktor yang mempengaruhi perkembangan remaja yakni bagaimana pola komunikasi antara orang tua dan anak, bagaimana pengetahuan orang tua tentang psikis anak, bagaimana orang tua menjadi teladan bagi anak. Rasulullah sebagai pemimpin dan suri teladan bagi seluruh umat manusia membentuk sikap dan perilaku anak dengan memberi teladan yang baik kepada mereka. Dengan teladan yang baik, anak akan tumbuh dengan perilaku yang baik dan pribadi yang kuat. Mereka tidak akan melupakan akhlak dalam jiwa-jiwa yang beriman pada zaman modern ini

“Karena ini bekal, mau di manapun kalau akhlaqul karimah sudah tertanam dalam hati insya Allah dia akan selamat.” pungkas founder Prasetya Bangsa Islamic School, Bunda Dwi Susi Herawati, S. Psi.

Acara ditutup dengan hamdalah dan bacaan doa penutup majelis. Sampai jumpa di kelas parenting selanjutnya, semoga jamaah yang hadir lebih semarak di pertemuan mendatang.

Writer : Wahyu Adilaksana, S.Pd

Editor : Mugiyono, S.Pd